Inovasi Semen Ramah Lingkungan yang Pas Buat Situs Judi Bola -Semen menjadi salah satu material primer dalam membangun sebuah hunian. Bubuk abu yang berfungsi untuk mengikat agregat halus dan agregat kasar ini, menjadi salah satu elemen yang membuat bangunan dapat kokoh berdiri. Ya, kokoh tidaknya sebuah bangunan ditentukan oleh racikan adukan yang pas dan kualitas semen itu sendiri. Bila racikan tidak tepat, terlebih menggunakan semen oplosan, maka jangan heran bila bangunan rumah Anda akan cacat dibuatnya.

Seperti yang dikatakan Kelvin Tjendar, Marketing Communication Dept. Head Semen Tiga Roda, kualitas semen akan sangat menentukan kekokohan sebuah bangunan. Kekuatan sebuah beton semakin hari akan semakin kuat dan semen menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi pada kekuatan tersebut. Membedakan semen oplos dengan semen dengan merek terpercaya pun cukup mudah. Lisa Eka Kurnia, Coorporate Communication Holcim Indonesia, mengatakan semen merek dengan semen oplosan dapat diidentifikasi dari sisi warna dan teksturnnya. Secara visual semen dengan merek terpercaya biasanya memiliki warna yang homogen (warna sama dan merata) dan memiliki tekstur lebih halus. Sementara itu, semen oplosan memiliki warna yang tidak sama karena mengandung material kasar.
Jahitan kemasan pun terlihat tidak bagus karena semen oplosan biasanya ditakar dengan cara manual. Saat ini, tidak hanya menciptakan produk berkualitas, tiga produsen semen besar, Semen Tiga Roda, Semen Gresik, dan Semen Holcim terus berinovasi dengan membuat semen ramah lingkungan. Lisa menuturkan tren nano cement (semen ramah lingkungan) yang digalakkan di Eropa membuat industri semen mulai menciptakan produk semen ramah lingkungan. Pun halnya yang diungkapkan Kelvin Tjendar bahwa berbagai rekayasa enginering dilakukan demi menghasilkan semen ramah lingkungan, termasuk menggunakan bahan bakar alternatif.
Hasilkan Racikan yang Tepat
Untuk menghasilkan racikan semen yang tepat, Anda perlu mengaplikasikan tip-tip berikut.
1. Air tidak boleh mengandung tanah (kotor); sebaiknya gunakan air yang bersih.
2. Perbandingan campuran air, semen, dan pasir harus standar. Takaran air biasanya 20%-25% dari
berat semen.
3. Pasir harus yang sesuai dengan kriteria, tidak boleh terlalu banyak mengandung tanah, terlalu
halus, dan terlalu kasar.